Pernah nggak sih, pulang malem-malem terus ada yang ngefollow dari belakang? Atau pas lewat jalan sepi, tiba-tiba denger suara gemeretak yang sumbernya nggak jelas? Nah, film Jalan Pulang (2025) ini bikin semua ketakutan itu jadi nyata—ditambah dengan bumbu mistis Jawa yang bikin bulu kuduk meremang!
Film horor lokal kembali menghadirkan cerita yang ngeri-ngeri sedap, dan Jalan Pulang jadi salah satu yang paling dinanti tahun ini. Gabungan antara jump scare, atmosfer mistis, dan budaya Jawa yang kental bikin film ini nggak cuma sekadar horor biasa. Kalau kamu suka film seperti KKN di Desa Penari atau Pengabdi Setan, siap-siap deh, karena Jalan Pulang punya vibe serupa tapi dengan sentuhan yang lebih personal dan creepy!
Terus, seberapa serem sih? Worth it nggak buat ditonton? Simak review lengkapnya di bawah!
Contents
Sinopsis Singkat Jalan Pulang 2025
Jalan Pulang (2025) bercerita tentang Lastini (Luna Maya), seorang ibu yang hidupnya berubah 180 derajat ketika anaknya, Arum, tiba-tiba sakit misterius. Dokter nggak bisa jelasin apa yang terjadi, dan Lastini pun mulai nyari jawaban di dunia lain. Dia mulai keliling desa-desa terpencil di Jawa, ketemu dukun, ikut ritual aneh-aneh, dan menghadapi sesuatu yang jauh lebih serem dari yang dia bayangin.
Film ini langsung bikin merinding dari awal, bayangin aja suasana desa Jawa yang gelap, kabut tebal, rumah-rumah tua yang angker, plus kepercayaan lokal yang bikin bulu kuduk berdiri. Nggak heran kalau Jalan Pulang disebut-sebut sebagai salah satu film horor Indonesia paling ngeri tahun ini!
Jalan Pulang – Official Trailer
Karakter & Pemeran Utama
🔥 Lastini (Luna Maya)
Ibu tangguh yang nekat nyelametin anaknya dari teror gaib. Luna Maya bawa emosi banget – dari adegan tenang sampe meledak pas klimaks!
👧 Arum (Saskia Chadwick)
Anak Lastini yang sakit misterius. Jadi “korban” sekaligus kunci cerita horor ini.
👨 Edward (Raffan Al Aryan)
Mantan suami Lastini yang meninggal aneh. Kematiannya jadi awal petualangan mistis sang istri.
👩 Lia (Taskya Namya)
Teman seperjalanan Lastini yang punya trauma masa lalu. Karakternya bantu ungkap sisi psikologis cerita.
👶 Rama
Anak kecil misterius yang ikut rombongan. Ekspresinya aja udah bikin merinding!
Karakter Pendukung Mistis
👻 Marsinah (Shareefa Daanish)
Si “Ratu Horor” Indonesia kembali bikin merinding! Punya koneksi kuat dengan dunia lain.
🧙 Subagir (Sujiwo Tejo)
Tetua bijak penjaga tradisi Jawa. Dialognya filosofi banget!
🔮 Djatmiko (Teuku Rifnu Wikana)
Panduan Lastini yang ngerti sisi gelap perjalanan mereka.
👵 Ruhannah (Jajang C. Noer)
Nenek misterius penyimpan rahasia keluarga. Jadi kunci penyembuhan Arum.
⚡ Ki Rustaman (Kiki Narendra)
Dukun sakti yang ngelakuin ritual-ritual ngeri.
💫 Suhana (Ruth Marini)
Pendukung yang perkuat sisi emosional cerita.
“Film ini punya chemistry pemeran yang solid! Luna Maya & Shareefa Daanish jadi duo horor yang bikin deg-degan.”
Unsur Horor dan Misteri yang Bikin Deg-degan
Kalau kamu suka horor yang nggak cuma jump scare doang, film ini cocok banget! Jalan Pulang pake formula horor psikologis dicampur supranatural, jadi rasa tegangnya dibangun perlahan-lahan.
- Atmosfer Mistis: Adegan-adegan di hutan, ritual Jawa, dan suara gamelan samar-samar bikin penonton was-was terus.
- Audio Reverse-Chant: Pernah denger suara orang ngomong terbalik? Nah, di sini ada teknik audio keren yang bikin suasana makin ngeri.
- Jumpscare yang Pas: Meski nggak berlebihan, beberapa adegan beneran bikin kaget, siap-siap teriak di bioskop!
Tapi yang bikin film ini beda adalah konflik batin Lastini. Bukan cuma takut sama hantu, tapi juga perjuangan dia sebagai ibu yang mau nyelametin anaknya. Jadi, horornya lebih dalem dan ngena.
Budaya Jawa: Bukan Cuma Latar, Tapi Inti Cerita
Yang bikin Jalan Pulang spesial adalah cara film ini ngangkat budaya Jawa bukan cuma sebagai setting doang, tapi sebagai bagian penting dari cerita.
- Ritual & Mantra: Ada banyak adegan ritual tradisional yang autentik, kayak sajen, sesajen, sampai mantra-mantra Jawa.
- Filosofi Hidup: Film ini juga selipin pesan tentang karma, kutukan, dan pengorbanan—mirip kayak kepercayaan Jawa asli.
- Lokasi Misterius: Dari hutan Pronosutan yang angker sampai rumah-rumah tua di pedesaan, setiap tempat punya cerita mistis sendiri.
Kalau kamu penasaran sama dunia supranatural Jawa, film ini kayak panduan horor sekaligus pembelajaran budaya.
Akting & Chemistry Pemain: Luna Maya Total Banget!
Luna Maya bener-bener habisin akting sebagai Lastini. Ekspresi takut, panik, dan putus asanya beneran nyampe ke penonton. Diapoles sama Taskya Namya (Lia) dan Shareefa Daanish yang emang udah dijulukin “Ratu Horor Indonesia”.
- Luna Maya: Aktingnya natural banget, terutama di adegan emosional.
- Taskya Namya & Shareefa Daanish: Bikin suasana makin tegang dengan karakter mereka.
- Anak Kecil (Rama): Nggak banyak dialog, tapi ekspresinya bikin merinding!
Sayangnya, beberapa karakter lain kurang digali, jadi rasanya agak datar. Tapi overall, chemistry pemainnya solid!
Sinematografi & Musik: Visual Gelap + Suara Mengerikan
Film ini estetik banget buat standar horor Indonesia.
- Visual: Tone warna gelap, pencahayaan minim, dan angle kamera yang bikin penasaran.
- Musik: Gamelan, suara bisikan, dan chant ritual bikin suasana makin mencekam.
- Efek Suara Reverse-Chant: Teknik audio ini beneran bikin merinding, kayak denger hantu ngomong!
Kalau kamu suka film horor yang visualnya oke dan sound design-nya nendang, Jalan Pulang worth it buat ditonton.
Pesan Moral: Lebih Dari Sekadar Film Hantu
Di balik semua horor, Jalan Pulang punya pesan dalem soal:
- Pengorbanan Ibu: Lastini rela ngapa-ngapain buat anaknya.
- Trauma Masa Lalu: Ternyata, konfliknya nggak cuma sama makhluk halus, tapi juga masa lalu kelam.
- Kepercayaan vs Realitas: Sampe mana kamu percaya sama hal mistis?
Film ini mengingatkan kita pada Hereditary atau Incantation, di mana horor nggak cuma sekadar hantu, tapi juga konflik manusia.
Kelebihan:
✔ Atmosfer mistisnya kental banget
✔ Akting Luna Maya & Shareefa Daanish top!
✔ Budaya Jawa autentik & nggak dipaksakan
Kekurangan:
❌ Beberapa karakter kurang berkembang
❌ CGI di adegan tertentu kurang halus
Rating: ⭐ 8.2/10
Cocok buat:
- Fans horor psikologis & budaya Jawa
- Yang suka film kayak KKN di Desa Penari atau Pengabdi Setan
- Penonton yang nggak cari jump scare melulu, tapi horor yang ada “isi”-nya
Baca artikel film lainnya disini: Squid Game 3: Pertaruhan Nyawa Kembali Dimulai – Siapa yang Akan Bertahan Hidup Kali Ini?